KLIPING
OLAH RAGA
RENANG
OLEH
NAMA : LIDIA EDI NUR
KELAS : VIII G
SMP
Negeri 1 Darmaraja
2015
Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejah zaman pra-sejarah.
Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi
para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di Jepang, renang
adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah
mencatat, pertandingan renang
pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.
Pertandingan renang yang memperebutkan gelar
juara telah dimulai di Eropa sekitar tahun 1800 dan sebagian besar menggunakan
gaya dada. Renang gaya bebas pertama kali dikenalkan oleh Arthur Trudgen. Gaya
ini kemudian mulai dikombinasikan dengan gaya kaki yang menendang oleh Richard
Cavill pada 1902. Di abad pertengahan, renang termasuk dalam tujuh kemahiran
yang harus dimiliki oleh para ksatria termasuk berenang dengan membawa senjata.
Olahraga renang pertama kali dipertandingkan dalam
Olimpiade modern 1896 di Athena, Yunani. Pada Olimpiade ini, hanya empat nomor
yang dipertandingkan dari rencana semula enam nomor. Masing-masing adalah nomor
100 meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 meter bagi para pelaut.
Olimpiade kedua diselenggarakan di Paris, Prancis pada 1900 dan
mempertandingkan nomor 200 m, 1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada,
dan 200 m nomor beregu.
Persatuan Renang Internasional (Federation
Internationale De Natation De Amateur/FINA) dibentuk tahun 1908 semula
menetapkan, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada. Gaya ini baru menjadi gaya
terpisah di tahun 1952. Wanita baru diperkenankan ikut pertandingan renang pada
Olimpiade 1912 di Stockholm, Belanda.
Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen,
diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang
Amerika asli. Renang menjadi bagian
dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun
1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan
mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir
International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur)
dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai
akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun
1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade
musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang
betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m
untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria
dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan
tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann
dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk
tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung.
Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20
detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat
kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat
bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat
dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade
kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m
gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang
pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak
biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di
sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m
gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu
jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya
punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga
halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team
klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan
perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill.
Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon,
menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan
mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas
yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di
Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru
dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada
100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu
adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada
keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas
Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja,
secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis
meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu
mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard
gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).
Perlombaan ini membedakan antara gaya dada
dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada
dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan
gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat jauh,
dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang diukur.
Pada tahun 1907 perenang Annette
Kellerman dari Australia
mengunjungi Amerika Serikat sebagai "penari balet dalam air", versi
lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap
karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan,
kaki dan leher.
Kellerman merubah baju renangnya menjadi
berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap
mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia
kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya.
Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional
(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
Seiring dengan perkembangan olahraga renang,
renang semakin popular. Penggemar renang semakin bertambah. Bahkan, seringkali
anak-anak diajarkan renang pada usia sangat dini.
Macam-macam Gaya Renang
1.
Gaya
Bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan
jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya
bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat
lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas
merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan
gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas
dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat
perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di
gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
2. Gaya Dada / Gaya
Katak
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer
untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air
dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang
dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas,
batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah
luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan
dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke
depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya
katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu
kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Dalam pelajaran
berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga
nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya
dada adalah perenang yang paling lambat.
3.
Gaya
Punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang
dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas
air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat
atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan
dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan. Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya
bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut
dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas
dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas,
gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start,
perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke
dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut
ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki
bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman
kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas
4.
Gaya
Kupu – Kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah
satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah
lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum
diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke
bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara
dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan
udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan
merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang
pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari
koordinasi gerakan tangan dan kaki. Berenang gaya kupu-kupu
juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya
kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang
tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat
menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
- Keselamatan Dalam Berenang
Pendidikan keselamatan adalah suatu jenis
pendidikan yang menelaah tentang penanggulangan, pencegahan, dan penghindaran
terhadap terjadinya kecelakaan dan cedera. Hal ini bertujuan untuk keselamatan
pribadi, orang lain, dan harta benda.
Selamat, artinya terhindar dari bencana,
marabahaya, kecelakaan, atau tidak mendapat hambatan dan gangguan fisik.
Kecelakaan dapat terjadi di mana saja, seperti di jalan raya, di tempat
bermain, di tempat olahraga, di rumah, di tempat tamasya, di pantai, di laut,
di sungai, atau di kolam renang.
Oleh sebab itu, kita hendaknya mencegah atau
menghindari kecelakaan. Hal ini dilakukan karena mencegah lebih baik daripada
mengobati. Kecelakaan di dalam air banyak penyebabnya.
Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnva
di sungai atau di kolam renang adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman, keterampilan,
kehati-hatian, lalai atau lengah, ceroboh, atau keadaan fisik dan mental yang
kurang sehat.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang
antara lain disebabkan sebagai berikut.
a. Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.
a. Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.
b. Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c. Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
d. Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
e. Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
f. Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2
jam sebelum berenang harus sudah makan).
g. Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai, dan lain
sebagainya.
Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang
siswa atau atlet yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai
berikut.
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot
lengan, dan otot perut.
b. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian
dengkul (knee joint),
persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan (wrist joint),
dan tulang belakang.
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam (jika dangkal).
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam (jika dangkal).
d. Pingsan akibat kelelahan.
e. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam.
Penyebab lainnya, terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga
lainnva.
Hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari kecelakaan saat
berada di kolam renang, antara lain sebagai berikut.
a. Lakukan pemanasan yang cukup (waming up) sebelum latihan
berenang.
b. Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c. Menguasai salah satu reknik berenang atau minimal teknik mengapung
di air.
d. Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum latihan
berenang.
e. Menggunakan peralatan berenang yang baik.
f. Berhati-hati jika memiliki kelainan fisik yang berbahaya. .
g. Menghindari latihan renang yang berlebihan atau terlalu lelah.
ada pun,,:
- KESELAMATAN
DI AIR
Hal yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran
aktivitas air agar tidak terjadi kecelakaan maka usaha-usaha pencegahan,
kewaspadaan dan antisipasi perlu ditekankan dalam kegiatan pembelajaran pada
siswa. Hal ini harus ditekankan kepada siswa, baik saat belum berada di air
atau bahkan saat di dalam air. Kemampuan untuk mengapung, meluncur, berputar
haluan, terjun, menekuk tubuh, menyelam, timbul, dan berputar di tempat dalam
keadaan tanpa berat dapat membawa kesenangan tersendiri untuk merasa nyaman di
air bagaikan merasa di rumah sendiri. Kemampuan itulah yang harus dikuasai
sebelum belajar renang.
Pada umumnya, orang yang dapat mengatasi
berbagai kondisi di air akan lebih aman dari pada orang yang tidak dapat
berenang. Namun demikian, bukan berarti seoraang perenang tidak dapat
tenggelam. Bahkan perenang terbaik sekalipun akan menghadapi kesulitan dalam
situsi dimana dirinya cidera atau sangat lelah sehingga dapat tenggelam..
Keselamatan jiwa anak merupakan faktor utama yang
perlu diperhatikan oleh guru. Untuk itu, sejak awal kepada siswa harus
diajarkan tata cara memasuki daerah kolam renang/danau/sungai/lingkungan yang
dituju. Baik aturan oleh guru maupun peraturan lingkungan kolam. Ketakutan yang
berlebihan terhadap air tidak ada gunanya, tetapi rasa segan terhadap
hukum-hukum fisik yang mengatur air tersebut sangat diperlukan. Hati-hat merupakan
kunci dari keselamatan, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam aktivitas
di air:
1.Jangan berenang sendirian. Aktivitas di air perlu di dampingi seseorang untuk dimintai
1.Jangan berenang sendirian. Aktivitas di air perlu di dampingi seseorang untuk dimintai
pertolongan dalam keadaan darurat.
2.Kenali daerah di mana akan melakukan aktivitas di air, seperti
kedalaman air karena bahaya-bahaya tersembunyi tidak terlihat dari atas
permukaan air.
3.Jangan memasukkan sesuatu/makanan di mulut sewaktu berenang.
Pola pernafasan dalam renang memerlukan kerongkongan dan mulut yang kosong.
4.Hindari makan besar dalam rentang satu jam sebelumnya untuk
melakukan aktivitas renang.
5.Jangan berlari-larian, dorong-dorongan atau kuda-kudaan di tepi
kolam. Daerah pelataran kolam biasanya basah, licin, dan kecelakaan dapat
dengan mudah terjadi.
Untuk membantu berlatih akitivitas air khususnya
pembelajaran renang dibutuhkan alat-alat, seperti: papan pelampung (kickboard),
sabuk pelampung (float belt), pelampung kaki (pull buoy atau leg float), masker
(Mask), snorkel, kacamata renang (goggles), penjepit hidung (noseclip), sepatu
katak (fins) dan kaos kaki, stopwatch, dan sebagainya. Dari beberapa alat
tersebut yang dominan dan dipergunakan untuk berlatih yaitu; kacamata renang,
papan pelampung, fins dan pelampung kaki.
Manfaat renang Bagi
Kesehatan.
Olahraga Renang adalah salah satu olahraga yang menyenangkan
sekaligus sangat efektif dan optimal untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun
sayangnya, olahraga ini biasanya dilakukan hanya pada waktu berlibur atau waktu
senggang saja. Padahal, banyak manfaat yang akan dirasakan jika melakukannya
dengan rutin.
Albert M. Hutapea dalam bukunya “Menuju Gaya Hidup Sehat”
mengungkapkan, penelitian selama 16 tahun terhadap 17.000 alumnus Universitas
Harvard menunjukkan, mereka yang tidak aktif berolahraga (yang membakar tidak
lebih dari 500 kalori per minggu dalam kegiatan olahraga) lebih cenderung
mengidap penyakit jantung.
Karena itu, olahraga adalah sebuah keharusan dalam hidup kita.
Olah raga mesti dijadikan bagian dari gaya hidup. Apalagi renang, hampir semua
otot tubuh terlibat di saat melakukan renang. Kelompok otot-otot besar akan
digunakan, seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha.
Olahraga Renang juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan, hamil, orang lanjut usia atau mereka yang menderita arthritis. Karena, ketika berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung); sehingga, sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang akan terlatih menggunakan pernapasan secara efisien. Perkenalkan renang sejak awal pada anak-anak agar mereka menyukai karena sifatnya yang seperti “main air”.
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :
Olahraga Renang juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan, hamil, orang lanjut usia atau mereka yang menderita arthritis. Karena, ketika berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung); sehingga, sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang akan terlatih menggunakan pernapasan secara efisien. Perkenalkan renang sejak awal pada anak-anak agar mereka menyukai karena sifatnya yang seperti “main air”.
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada
tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung,
pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air,
tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang
mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama
tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan
paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih
tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk
berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat.
Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar,
dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,
Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis
energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif
membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safet
6. Self safet
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat
mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air
(jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran
lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu
meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih
adem, badan pun bebas gerah. Sebelum berenang, ag tubuh tidak ‘kaget’,
dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan
juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak
jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama
5 menit.
A. Perkembangan renang di Indonesia
Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.
Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga menjadi utusan Hindi Belanda.
Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9 untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda. Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri menduduki urutan ke 8.
Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 - 1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan penjajah.
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale de Nation). dan International Olympic
Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga berenang di Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini ditandai dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat nasional. Begitu pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor utama.
Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.
Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.
Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D. Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu adalah merubah kembali istilah \"Persatuan\". Hingga sekarang PRSI
merupakan singkatan dari
Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya bahwa olahraga
itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun dalam kenyatannya perkembangan
politik di dalam negeri pada waktu itu membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan olahraga.
Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27 April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.
B. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional
Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”, Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya mengatakan kalau masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya disiplin .(http://www.indomedia.com.au). Atlet renang Indonesia pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di ajang pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti : Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik. Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas nama Indra Gunawan.
Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27 April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.
B. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional
Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”, Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya mengatakan kalau masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya disiplin .(http://www.indomedia.com.au). Atlet renang Indonesia pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di ajang pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti : Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik. Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas nama Indra Gunawan.
"Get Fit With Us!"
BalasHapusRegister and enjoy your first free training session. For more information, visit our website here https://legitsparrow92.wixsite.com/sport72/blog